Keberhasilan Perempuan
By : Dyah Ayu Kirana (Biro Internal KOPRI PMII STAI HAS Menjadi perempuan tidak terlepas dari tuduhan dan tuntutan darii berbagai pihak. Baik dari kerabat, orang asing bahkan diri sendiri. Kontruks sosial yang marak bertebaran dii lingkungan masyarakat, insecurity, hingga social comparison membuat kita terjajah dan terpenjara. Stuck pada pemahaman pemahaman kolot bahwa perempuan tidak memiliki hak dalam kebebasan memilih hidup nya. Kontruks sosial yang terbangun dalam masyarakat seakan menjadi undang undang dan pedoman seperti apa standar keberhasilan kita menjadi perempuan. Kamu disebut perempuan jika bisa masak, kamu disebut perempuan jika bisa berhias, kamu berhasil menjadi perempuan jika mengandung kemudian melahirkan. Yang kemudian kita tega membandingkan diri kita dengan orang lain, mengucilkan diri atau bahkan menyalahkan takdir. Padahal, kamu tidak selalu harus memenuhi standar "keperempuanan" orang banyak. Dengan kamu goreng ikan gosong tapi bisa memperbaiki keran ya