Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Aktivis yang Bingung

Gambar
Oleh: Tiara Lst (Ketua KOPRI PMII STAI Haji Agus Salim Cikarang) Didalam hidup kita seringkali menjumpai hari yang terang benderang. Terang benderang dalam menunjukkan sejauh mana kita dapat komitmen terhadap sebuah nilai-nilai. Sebuah sikap dan tindakan adalah representasi dari nilai-nilai yang selama ini dipegang. Meski kita tidak bisa menafikkan bahwa hidup memang tidak terlepas dari sebuah kepentingan. Namun sebagai insan yang insyaf dan sadar, seharusnya kita mempunyai sebuah sikap bahwa kepentingan seperti apapun jenisnya, hendaklah tidak meluruhkan sebuah nilai-nilai. Kesepakatan jenis apapun, tidak serta merta membuat kita menyalahi produk hukum tertinggi dan inkonsisten terhadap komitmen. Selama ini kita selalu diajarkan dan dengan lantang mengajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran. Berbicara tentang kebenaran tentunya memang memiliki parameter yang berbeda, sebab kebenaran itu sangat subjektif dan tidak ada satupun yang bersifat mutlak. Namun sebagai manusia ya

Menerabas Stigmatisasi Korban Pelecehan Seksual di Indonesia

Gambar
Oleh : Shandi Ismail (Kader PMII STAI HAS) Dewasa ini, hati kita tiada henti-hentinya merasa pilu akan maraknya kasus kekerasan seksual yang dikabarkan melauli berbagai portal media di Indonesia. Mulai dari kasus Novia dan Randi, Herry Wirawan, Laura dan Gaga, dan masih banyak bentuk kekerasan berbasis gender baik online maupun langsung yang terjadi akhir-akhir ini. Hal tersebut merupakan representatif bahwa masyarakat Indonesia masih kurang akan kesadaran tentang batasan-batasan atas otoritas ketubuhan orang lain. Dimana setiap orang memiliki otoritas penuh terhadap tubuhnya dan tidak boleh ada dari pihak luar yang mengatur, merugikan, bahkan merusak tubuhnya.  Masyarakat Indonesia sangat terkonstruksi secara sosial dan budaya oleh ideologi gender yang mempatkan laki-laki pada posisi, fungsi, dan peran yang lebih dominan daripada perempuan atau biasa disebut sebagai sistem patriarki. Sistem patriarki ini memacu banyak terjadinya fenomena ketidakadilan gender salah satunya yaitu kekera