Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Kembali kepada Giroh

Gambar
Oleh : Shandi Ismail (Sekretaris Wakil Ketua 1 PK PMII STAI HAS) Selasa, 24 September 2019. Mahasiswa telah mengukir sejarah perjuangan kembali. Mahasiswa bangkit dari tidur yang panjang pasca reformasi dan menghancurkan paradigma masyarakat saat ini tentang mahasiswa milenial yang hanya mementingkan hedonisme semata dan buta akan Tri Dharma. Kejadian kemarin merupakan representatif dari sikap perduli nya mahasiswa terhadap keadaan dan kondisi bangsa Indonesia.  Alhamdulillah saya berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam aksi kemarin di depan gedung DPR/MPR Jakarta. Sungguh terlihat jelas dengan mata kepala sendiri militansi dan semangat mereka dalam menyuarakan aspirasi dan keadilan yang di tujukan kepada Wakil Rakyat karbitan muka tembok karena telah mengotori mengkebiri demokrasi dan mengkhianati Reformasi atas tuntutan Revisi Undang-undang yang kacau secara substansial dan prosedural. Mahasiswa hanya ingin demokrasi yang ada di Indonesia berjalan dengan baik dan benar sehingga

Esensi Belajar dalam Proses Perjalanan Kaderisasi

Gambar
Oleh : Tiara Lst (Ketua KOPRI PMII STAI HAS) Kaderisasi adalah proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader (KBBI). Pengkaderan tidak lain adalah suatu proses pembentukan karakter seseorang agar sepaham dengan idelogi suatu kelompok, menumbuhkan aspek-aspek kepribadian seseorang menuju arah yang lebih bijak dan penanaman nilai-nilai kemanusiaan agar terciptapnya regenerasi yang kelak akan berjalan bersama untuk mencapai tujuan kelompok tersebut. Berbicara tentang kaderisasi yaitu berbicara tentang organisasi. Dalam hal ini adalah PMII. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) adalah salah satu organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 17 April 1960 di Surabaya serta berlandaskan keislaman dan keindonesiaan. PMII merupakan salah satu organisasi yang menjadi wadah dalam pengembangan intelektual dan potensi diri lainnya. Dalam proses perjalanan saya, PMII turut andil memberikan kontribusi yang sangat besar didalam hidup. PMII menjadi wadah untuk bela

Meluruskan Mispersepsi tentang Kesetaraan Gender

Gambar
  Oleh : Tiara Lst (Ketua KOPRI PMII STAI HAS) Kesetaraan adalah tentang penggunaan sikap 'saling' disetiap sisi kehidupan. Saling menghargai, saling mengasihi, saling menghormati, saling mendukung, saling memuliakan, saling memahami, dan seterusnya. Banyak yang mispersepsi terhadap seseorang yang vokal terhadap kesetaraan. Padahal setara bukan berarti sama. Setara itu sejajar, seimbang, dalam hal ini adalah tentang kedudukan. Seharusnya setiap kita bisa berfikir mengapa sampai ada gerakan-gerakan perempuan yang banyak menyuarakan kesetaraan? Kita tau bahwa di dunia ini berlaku hukum kausalitas (hukum sebab akibat). Jika banyak perempuan yang menuntut kesetaraan, artinya perempuan merasa diperlakukan tidak adil, termarjinalkan, bahkan terdiskriminasi. Sebab tidak akan ada gerakan-gerakan kebangkitan jika sebelumnya tidak ada penindasan. Jika ditempatmu perempuan sudah terlihat merdeka, diberikan banyak ruang, diperlakukan dengan adil dan terhormat, jangan melihat hanya dari sat

Kader Jangan Keder

Gambar
Oleh : Tiara Lst (Ketua KOPRI PMII STAI HAS) Kaderisasi adalah hal yang paling fundamental bagi setiap individu maupun organisasi untuk regenerasi dalam upayanya mempertahankan eksistensi. Kaderisasi adalah sebuah proses pendidikan, agar seorang kader terbentuk menjadi kader berkualitas yang sama rasa, sama visi dan sama misi dengan organisasi dan kader-kader lain. PMII sebagai salah satu organisasi pengkaderan yang tentunya berhasil mencetak banyak kader di seluruh Indonesia memiliki PR penting agar menjadikan kader-kadernya berkualitas dan berkomitmen terhadap organisasi. Maka, penting sekali melakukan sebuah proses penyadaran bahwa PMII adalah benda mati, dan kader-kadernya lah yang harus menghidupkan. Ibarat sebuah kendaraan, PMII adalah mobil, kader-kadernya lah yang menjadi sopir dan penumpang. Jadi, ke arah manapun PMII akan bergerak, kader-kadernya lah yang menentukan. Namun didalam kehidupan, baik di ruang lingkup pegerakan maupun diluar lingkup pergerakan, tentu saja terjadi