Keutamana Khataman atau Tadarus Al-Qur’an di Bulan Suci Ramadan Bagi Masyarakat Muslim
Tradisi khataman atau tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan merupakan salah satu hadis yang menekankan pada praktik keagamaan yang diaktualisasikan oleh masyarakat muslim tertentu. Masyarakat meyakini bahwa khataman Atau Tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan termasuk bagian dari syari’at Islam. Tradisi khataman Atau Tadarus Al-Qur’an ini telah berlangsung sejak lama.
Tradisi khataman Atau Tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan dianggap sesuai dengan ajaran-ajaran ulama salaf dan ajaran ahlu al-sunnah wa al-jama’ah. Sebagaimana sejalan dengan hadis Nabi yang secara gamblang dan jelas dipraktikkan oleh para sahabat-sahabat Nabi dan dijadikan pula dasar oleh generasi berikutnya. Uniknya, sadar maupun tidak masyarakat muslim generasi berikutnya tidak banyak mengetahui atau mengenal hadis sebagai landasan praktik tradisi khataman Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Tradisi khataman Al-Qur’an pada bulan Ramadhan antisias masyarakat meningkat.
Waktu pelaksanaan Khataman Atau Tadarus Al-Qur’an di Masjid atau Mushola Setempat dimulai selepas shalat tarawih sampai sekitar pukul 21.00 WIB Sampai 22.30 WIB. Setelah itu dilanjutkan dengan doa, khataman ini dimulai dari malam pertama Ramadhan sampai dengan malam terakhir. Masing-masing dari masyarakat Mushola atau Masjid dan pengajian
Sejatinya, nash-nash hadis yang relevan dengan kegiatan khataman Atau
Tadarus Al-Qur’an atau keutamaan membaca Al-Qur’an secara umum banyak dijumpai.
Hal ini
menerangkan bahwa legalitas khataman atau Tadarus tidak perlu
dipertanyakan lagi. Bahkan jika dicermati secara mendalam, tradisi khataman Atau Tadarus sudah
menjadi kebiasaan Nabi dan para sahabat. Nillai-nilai dan keutamaannya sering
disampaikan Nabi. Contoh tentang hadis keutamaan khataman adalah yang
diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a., beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya
kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi dijelaskan:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ : الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ - قَالَ : وَمَا الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ؟ قَالَ الَّذِي يَضْرِبُ مِنْ أَوَّلِ الْقُرْآنِ إِلَى آخِرِهِ كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ
“Wahai Rasulullah, amalan apa saja yang sangat dicintai Allah?”
Nabi menjawab, “al-hall wa al-murtahil.”
Orang tersebut kembali bertanya, “Apa itu al-hall wa almurtahil?”
Nabi menjawab, “Orang yang membaca al-Qur’an dari awal hingga akhir (khatam). Setiap kali khatam, dia mengulang kembali dari awal.” (HR. Tirmidzi)
Hadis di
atas menjelaskan bahwa Nabi sangat menganjurkan sikap istimrar, yaitu
kontinyu dan berkelanjutan saat umatnya khatam Al-Qur’an dengan cara memulai
dan mengulangi kembali membaca Al-Qur’an dari awal sampai khatam. Secara tidak
langsung hadis ini memberikan pemahaman bahwa umat Islam dianjurkan untuk
senantiasa menghadirkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dengan cara
mengkhatamkan al-Qur’an dan senantiasa mengulang-ulang kembali bacaannya. Oleh
karena itu, tradisi khataman sangat dicintai oleh Allah. Adapun hadis keutamaan
mengkhatamkan al-Qur’an di bulan Ramadhan telah dijelaskan oleh Nabi Shallallahu
’alaihi wa salam.
Dari
Abu Hurairah r.a:
أن
جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ
كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ
فيه
Artinya: “Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali (pada bulan ramadhan). Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayi wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya)” ( HR. Bukhari no. 4614)
Keutamaan Membaca
dan Khatamkan Al-Qur'an
Merujuk pada sumber
yang sama, berikut merupakan keutamaan membaca dan mengkhatamkan Al-Qur'an:
1. Didoakan Malaikat
Salah satu keutamaan mengkhatamkan Al-Qur'an ialah didoakan oleh para malaikat,
ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Darimi, berikut bunyinya:
Dari Abdah berkata: "Jika seseorang mengkhatamkan Al-Qur'an pada siang
hari, maka malaikat akan mendoakannya hingga sore hari, dan jika dia menyelesaikannya
ketika malam, maka malaikat akan mendoakannya hingga Subuh," (HR
Ad-Darimi).
2. Doanya Mustajab
Keutamaan lainnya dalam mengkhatamkan Al-Qur'an niscaya doanya akan
mustajab. Berikut haditsnya sebagaimana dinukil dari Kitab Fadhail Al-Qur'an tulisan
Al-Qasim Ibn As-Ssalam dan Ibn Ad-Dharris,
Abdullah bin Masud berkata: "Siapa yang mengkhatamkan Al-Qur'an maka
doanya mustajab,"Imam At-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir meriwayatkan
bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barang siapa yang selesai melaksanakan salat fardhu, maka baginya doa
yang mustajab, dan
barang siapa yang selesai membaca Al-Qur'an maka baginya juga doa yang
mustajab," (HR At-Thabrani).
3. Mendapat Rahmat
Mujahid, Abdah bin Abi Lubabah dan sebagian yang lainnya mengatakan bahwa Rasulullah
SAW pernah bersabda,
"Jika khataman Al-Qur'an turunlah rahmat ketika itu, atau rahmat akan
hadir ketika ada khataman Al-Qur'an,"
4. Diangkat Derajatnya oleh Allah SWT
Mengutip dari Buku Pintar Al-Qur'an oleh Abu Nizhan, keutamaan membaca dan
mengkhatamkan Al-Qur'an selanjutnya ialah diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
Umar bin Khattab RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab
ini (Al-Qur'an), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain,"
(HR Muslim).
5. Amalan yang
Paling Dicintai Allah
Khatam Al-Qur'an
adalah amalan yang paling dicintai Allah SWT. Ibnu Abbas RA berkata bahwa ada
seseorang yang bertanya kepada Nabi Muhammad,
"Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?" Beliau menjawab,
"Al-hal wal murtahal," Orang ini bertanya lagi, "Apa itu al-hal
wal murtahal, wahai
Rasulullah?", Beliau menjawab, "Yaitu yang membaca Al Qur'an dari awal
hingga akhir. Setiap kali selesai, ia mengulanginya lagi dari awal," (HR
Tirmidzi).
6. Sebagai Syafaat pada Hari Kiamat
Dari Abu Umamah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Bacalah Al-Qur'an sebab Al-Qur'an akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang dapat
memberikan syafaat (pertolongan) kepada orang-orang yang mempunyainya,"
(HR Muslim).
Dengan tradisi Khataman atau tadarus Al-Quran ini diharapkan
masyarakat dan warga setempat meningkat Dalam beribadah di bulan suci Ramadhan.
Semoga tradisi ini dilanjutkan sampai dari generasi ke generasi selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar