Semangat dan Komitmen Perempuan Dalam Memajukan Peradaban
Oleh : Putri Mailani (Anggota KOPRI STAI Haji Agus
Salim)
Pembahasan tentang perempuan selalu menarik, bukan hanya pada masa
sekarang, tetapi sudah sejak zaman Yunani kuno, para filsuf terkenal telah
mengangkat isu perempuan. Sebagai contoh, Aristoteles meyakini bahwa perempuan
memiliki status yang sama dengan hamba sahaya. Socrates bahkan berpendapat
bahwa dua teman yang setia harus sanggup 'meminjamkan' istri mereka kepada
teman mereka itu. Diskusi semacam itu berlangsung dalam waktu yang sangat lama dan
kemudian menjadi tradisi yang terdalam di masyarakat bahwa wanita berada di
posisi kedua setelah laki-laki.
Pada zaman dahulu, bayi perempuan sering kali dikubur hidup-hidup karena
dianggap sebagai sesuatu yang memalukan bagi keluarga. Di situasi yang berbeda,
wanita juga digunakan sebagai jaminan dalam pembayaran hutang atau bahkan
diberikan sebagai hadiah kepada seseorang yang berkunjung. Di masa sebelum
penyebaran Islam, perempuan tidak memiliki hak atas harta warisan dan dianggap
sebagai objek yang dapat diwariskan kepada orang lain. Kita seharusnya
bersyukur bahwa Islam membawa berbagai kebaikan, di antaranya praktik-praktik
tersebut telah dikurangi dan dihapuskan secara perlahan. Nabi Muhammad SAW juga
menghormati wanita dengan sangat tinggi.
Nabi Muhammad sangat mendukung partisipasi perempuan dalam bidang yang
mereka pilih, tanpa memberikan larangan atau pembatasan. Jadi, kita akan
menemukan beberapa perempuan yang hidup pada masa sahabat dan telah memberikan
banyak kontribusi bagi Islam. Mari kita kenal dengan sahabat Rufaidah, seorang
perempuan yang terampil dalam bidang kedokteran. Nabi Muhammad SAW memberi
kesempatan kepada Rufaidah untuk bergabung dalam pengobatan para sahabat yang
sedang sakit. Dan dapat disimpulkan bahwa perempuan memiliki peran penting
dalam menyebarkan pengetahuan dan telah berhasil menunjukkan keberhasilan
mereka dalam membantu membangun peradaban.
Nah, di era sekarang yang penuh dengan kemajuan ini, kita sebagai perempuan
harus mampu memanfaatkan segala potensi yang ada untuk meningkatkan pengetahuan
kita. Dalam masa lampau, perempuan sudah menjadi contoh dalam bidang ilmu
pengetahuan meskipun dengan keterbatasan yang ada. Oleh karena itu, saat ini
adalah waktu yang tepat bagi kita untuk bangkit dan menggunakan perkembangan
teknologi dan informasi untuk mendapatkan banyak pengetahuan. Tujuannya adalah
agar kita dapat menjadi perempuan yang berperan penting di masa depan.
Mengingat bahwa perempuan akan menjadi seorang ibu nantinya, dan ibu (ummu)
berperan sebagai madrasatul ula, sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Dan dari ibulah nantinya anak belajar segala hal baru dalam hidupnya. Menimba
ilmu, adab serta membentuk kepribadiannya untuk dapat mengarungi dunia yang
luas. Untuk itu kita sebagai perempuan harus dapat menciptakan sebuah perubahan
baru untuk masa depan anak cucu kita nanti. Generasi selanjutnya ditentukan
dari bagaimana perempuan saat ini. Jika perempuan dipersiapkan dengan baik, maka
sama halnya kita mempersiapkan bangsa dengan baik.
Semangat ❤️
BalasHapus