Oleh : Putri Nilam Cahya Ramadan
Direktur Lembaga Kepenulisan STAI Haji Agus Salim
Sebagai perempuan yang menyadari betul seberapa
pentingnya peran yang kita miliki, tentu saja tidak lepas dari banyaknya tantangan
yang harus di hadapi, tidak sedikit pula stigma negatif di dalam masyarakat
yang masih memandang perempuan sebagai makhluk nomer dua, di anggap
bertentangan dengan tradisi, di nilai tidak layak untuk mendapatkan kesempatan
yang sama dengan laki laki, ruang gerak yang cenderung di persempit, serta di
anggap tidak pantas berkontribusi dalam berbagai bidang.
Kalau kata mba Najwa Sihab “Harga diri tidak di tentukan
oleh oranglain melainkan berdasarkan pengenalan atas diri sendiri, tau kekuatan
dan kekurangan sendiri.”
Tidak ada yang lebih mengenal diri kita sebagai
perempuan kalau bukan kita sendiri, oleh karena itu menjadi sangat penting bagi
perempuan untuk bisa berdaya dan mempu berdiri di kaki sendiri tanpa bergantung
pada siapapun.
Hal ini di perkuat dengan intruksi presiden nomer 9 tahun 2000, di jelaskan bahwa intruksi
tersebut di keluarkan untuk meningkatkan kedudukan, peran dan kualitas
perempuan serta upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dari segala tantangan yang ada, semangat dan upaya perempuan
untuk mencapai kesetaraan dari tahun ke tahun tidak pernah padam. Dengan banyaknya
dukungan dan kesadaran yang semakin terbangun, perempuan mampu berdiri sendiri
dan berdaya saing di tandai dengan semakin banyaknya sektor UMKM yang di kelola
oleh perempuan, salah satunya adalah rolupat batik dan butik yang di dirikan
oleh ibu Henny Christiningsih. Beliau seorang perempuan yang membawa dan
membuka jalan bagi banyak pelaku UMKM untuk menjualkan produknya hinggga
kemancanegara. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan membutuhkan
stabilitas makro yang stabil oleh karena itu Ibu Henny Christiningsih berupaya
untuk memberikan wadah dan membuka etalase untuk produk UMKM agar mendunia.
Contoh peran perempuan lainnya adalah mentri keungan
indonesia, ibu sri mulyani yang pernah di nobatkan sebagai mentri keungan
terbaik asia pada tahun 2006 oleh emerging market forum pada 18 september 2006 di
IMF-World Bank Group Annual Meeting di Singapura dan terpilih sebagai salah
satu wanita paling berpengaruh ke 23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008
serta di nobatkan sebagai wanita paling berpengaruh ke 2 di indonesia versi
majalah Globe Asia pada Oktober 2007.
Hal tersebut membuktikan bahwa
perempuan memiliki kemampuan dan kapasitas untuk mendapatkan hak yang setara
serta pencapaian yang patut di apresiasi dan ikut di libatkan dalam banyak
sektor pembangunan di masa depan baik dalam bidang pendidikan, sosial, politik,
ekonomi, maupun kesehatan karena “rahimnya perempuan melahirkan manusia dan
lisannya perempuan melahirkan peradaban”.
Dalam bidang pendidikan perempuan di kenal sebagai madrasah pertama bagi
anak anaknya, tumbuh kembang seorang anak bergantung pada seorang ibu. Oleh
karena itu akses pendidikan sangat di perlukan untuk keberlangsungan sumber
daya manusia berkualitas yang berkelanjutan. Selain akses pendidikan,
pemerintahpun perlu memperhatikan lama masa sekolah dan kualitas hidup yang di
jalani oleh perempuan.
Adapun bukti prestasi perempuan dalam bidang pendidikan dapat kita lihat dari
Yuli Rahmawati, M.Sc., Ph.D seorang dosen
Universitas Negeri Jakarta yang telah berhasil meraih Anugrah Academic Leader
tahun 2003 dan menjadi satu satunya dosen perempuan yang yang meraih
penghargaan Anugrah Academic pada tahun tersebut. Dedikasinya pun tidak main
main, beliau telah menghasilkan 85 jurnal internasional dan prosiding
terindeks, 28 jurnal internasional terakreditasi dan 32 hak kekayaan
intelektual.
Karena
alasan dan contoh contoh yang telah di berikan tersebut, perempuan memiliki
nilai nilai yang patut di pertimbangkan dan di harapkan dapat mengatasi
tantangan yang di suguhkan oleh jaman, meminimalisir diskriminasi, memutus
beban ganda dan menolak stereotype negatif yang sudah terlanjur di sematkan.
Di era
global seperti sekarang ini, sebuah negara di kategorikan sebagai negara maju
apabila negara tersebut mampu memberikan kesempatan dan peluang serta akses
yang luas bagi pemberdayaan perempuan guna mencapai kesetaraan dan keadilan
gender. Peluang peluang pemberdayaan perempuan perlu terus di tata dan di
perhatikan lebih spesifik, di indonesia sendiri ada banyak profesi yang sudah
melibatkan banyak peran perempuan seperti guru, dokter, pengacara, peneliti,
pengusaha, hakim, jaksa dan lain sebagainya.
Di lansir
dari jurnal pemberdayaan perempuan yang di tulis oleh Lajnah Wanita (Zakiah)
2010 menjelaskan bahwa pemberdayaan perempuan merupakan transformasi hubungan
kekuasaan antara laki laki dan perempuan pada empat level berbeda yaitu
keluarga, pasar ekonomi, masyarakat, dan negara.
Peran
perempuan sejatinya tidak hanya membangun dirinya sendiri dan keluarga akan
tetapi juga membangun masyarakat dan negara. Dengan mencapai kesetaraan gender,
menggali potensi, mengenali kekurangan dan kelebihan diri sendiri sehingga bisa
berkontribusi dalam pembangunan yang tentu saja akan melahirkan kesejahteraan.
Sedangkan menurut goenawan
sumodiningrat, tujuan dari pemberdayaan perempuan itu sendiri ada tiga yaitu
1.
Perempuan memiliki peluang, kesempatan dan hak hak yang sama dalam
mengembangkan diri
2.
Perempuan berhak menentukan pilihan
3.
Perempuan memiliki hak dan kesadaran yang setara dengan laki laki dalam
faktor domestik
Jika ketiga
faktor tersebut terpenuhi maka kesetaraan dan kesejahteraan terhadap perempuan
bukan hal yang mustahil untuk di raih secara komprehensif, pada titik ini lah
para pejuang keadilan dan kesetaraan gender mencapai puncaknya sehingga
perempuan menjadi lebih eksis di berbagai bidang terutama di bidang politik
yang pada saat ini sedang ramai di perbincangkan. Perempuan harus mampu
menduduki peran pengambil kebijakan guna mencapai kesejahteraan perempuan lainnya.
Tidak hanya pada ruang lingkup politik namun juga semua ruang lingkup yang bisa
di isi.
Mari sama sama merangkul dan
memulai dari diri kita sendiri untuk berdampak pada kehidupan sekitar.
Komentar
Posting Komentar